Mobil nasional Kiat Esemka Rajawali yang saat ini menjadi perbincangan hangat di seantero Tanah Air. Mobil buatan siswa-siswa SMK Surakarta ini menjadi kendaraan dinas Wali Kota Solo Joko Widodo dan Wakil Wali Kota FX Solo Hadi Rudyatmo.Namun masih banyak yang mengganjal mobil ini untuk bisa diproduksi massal seperti keinginan banyak pihak. Salah satunya adalah belum lolosnya Kiat Esemka Rajawali dalam tes uji emisi. Seperti diketahui standar emisi kendaraan pribadi di Indonesia adalah standar Euro-2.
Namun untuk mencapai mimpi sebagai kendaraan yang memenuhi standar nasional beragam upaya mulai ditempuh. "Upaya sedang kita lakukan. Perbaikan untuk lulus uji emisi ini dengan cara memasang filter di knalpot dan melakukan tune-up engine yang lebih baik lagi," ungkap Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Joko Sutrisno, ketika ditemui, Rabu (4/1/2012) sore, di Jakarta.
Namun, Joko sedikit menyayangkan dengan perizinan tersebut yang dinilai terlalu ketat untuk sekelas anak sekolahan. "Anak-anak kecil (SMK) bikin mesin seperti itu saja sudah luar biasa. Lalu kalau langsung dicegat dengan standar emisi Euro-2, yang benar saja," imbuh Joko.
Lebih lanjut, Joko menegaskan bahwa emisi seperti Euro2 itu untuk konsumsi orang yang di Jakarta. Kalau mobil yang untuk daerah pedesaan masih banyak persediaan oksigen karena masih banyak hutan jadi mesin seperti ini masih aman.
Joko menegaskan segala bentuk perizinan Esemka untuk bisa masuk ketahap produksi akan rampung dalam waktu dekat. "Satu atau dua bulan ini semua selesai. Jadi sudah bisa On The Road." yakin Joko.
0 comments:
Post a Comment